Pages

Senin, 16 September 2013

Menyeperti Yusuf


Subhaanallaah...

Hari ini, kutemui sosok seperti Yusuf _‘alaihissalaam...
Seorang pemuda yang insyaAllaah mendapat satu tiket naungan dihari tanpa naungan selain naunganNya.

Jika dulu hanya satu imroatul’aziiz, dizamannya kini ada banyak sekali.

...

Pekerjaannya sebagai penggiat tambang adalah pekerjaan yang sulit karena waktu untuk perusahaan jauh lebih banyak ketimbang waktu pribadinya, “Pekerjaan paling tidak manusiawi.”, candanya.

Sering kali ia berpindah dari satu pulau ke pulau lain, bahkan dari satu samudera ke samudera yang lain untuk menyelesaikan tanggung jawab pekerjaannya.

Di tengah tekanan pekerjaan dan minimnya interaksi keluarga, beberapa perusahaan dengan terang-terangan membuka kesempatan bermaksiat dengan menyelundupkan wanita-wanita pezina sebagai hiburan gratis para karyawannya! Na’udzubillaah...

Dan hari ini, sesosok pemuda membuatku terkagum. Dalam kondisi pekerjaannya itu, ialah mungkin satu-satunya yang kelelahan sekaligus jijik melihat rekan-rekannya yang berlaku binatang.

“Seandainya dunia bisa kucampakkan zahirnya, tentu kucampakkan ia.”, lirihnya, “Aku ingin membulatkan tekadku untuk menjaga diri dengan menikah, merasai ketentraman yang Allah janjikan padanya.”

Ah, betapa suksesnya ia membuatku babakbelur.
Setiap kalimat yang terucap begitu lantang, sedikit terdengar ‘garang’ bagiku yang selama ini berada di tempat yang ‘nyaman’ untuk imanku.

...

Ah, darimu, kutahu kini, bahwa mungkin, justru imankulah yang jauh tertinggal darimu.
Jazaakallaah...



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ : إِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ تَعَالَى، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرِجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ "


Dari Abi Hurairah radhiyaAllaahu'anhu dari Nabi Sallallaahu'alaihi wa sallam berkata :
"Tujuh golongan yang dinaungi Allah di hari yang tiada naungan selain naunganNya :

1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang hidupnya selalu beribadah kepada Allah ta'ala
3. Pemuda yang hatinya terikat pada masjid
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan berpisah karenaNya
5. Laki-laki yang diajak (berbuat zina) oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan kemudian      
    berkata : "Sesungguhnya aku takut kepada Allah"
6. Pemuda yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang 
   diinfakkan tangan kanannya.
7. Pemuda yang menangis saat mengingat Allah dalam kesendiriannya 

Tidak ada komentar: