Pages

Kamis, 11 Mei 2017

Sejenak

Barakah...
Kupikir ia adalah hidup dengan serba kemudahan dan bahagia,

Tapi, bukankah cerita-cerita manusia ingkar dahulu hingga kini rasanya mirip? Gelimang harta, banyaknya anak-anak. Mudah. Bahagia.
-kita lihat-

***

Suatu hari,  senandung raja terabadi, melihat lusuh pakaiannya yang bahkan betambal disana sini.

"Aduhai bagaimana kah bisa, raja kalian, pemimpin kalian begini rupa?

Apa yang membuatnya begitu pulas dibawah sebatang pohon kurma beralas tanah? Sedangkan kasur-kasur empuk nan nyaman milik kami tak mampu memberi nyenyak?"


ADIL

Itulah bedanya!


Maka jika kau pikir hidup di jalan Allah kan serba indah, telah seadil apakah engkau dibanding khalifah?


Bahagia?
Tidakkah kau tahu sepanjang hidupnya ia teramat cemas?

"Akan ada yang tertinggal saat semua orang masuk surga, sungguh amat kukhawatirkan dialah diriku."

Secemas apa engkau pada hidup setelah matimu?


Jika Al-Faruq membentang cahaya hingga Palestina,

Bagaimana dengan kita?


TETAPLAH BERGERAK!

Mengimbangi cemas dengan amal meski tak segempita 'Umar

MerayuNya mengahadiahi kita surga, meski amal terasa tak seberapa

***

Sesekali...
Saat hidup di jalan Allah teramat sulit,
letih dan perih

Bukan berarti hidupmu tak barakah!

Mungkin, saat itu terjadi Allah ingin kau menelisik hatimu,

Terlampau nyamankah menjadi sebiji kerikil ditengah kilau kemilau permata para shalihiin?

Telah sekeras apa?

Mungkin saat itu, Ia hendak kembali melembutkan hatimu...