Cinta...kupinta ia, selalu, semoga hanya karenaNya...
...
Ah, betapa waktu kian membuatnya ringkih, perempat hidupnya hilang bersama tangis panjang, dan keputusannya bulat : "Pergilah, jangan pernah dekatiku lagi.", kasar sekali ia membentak lelaki itu, ya, lelaki yang dalam hitungan minggu seharusnya menjadi suaminya.
Lelaki itu pergi, memendam rasa yang iapun tak tahu...Berulang, ia mengadu dalam penghambaannya, logikanya nyalang, tapi cinta yang ia miliki menggerus lembut kata akalnya, ia bangkit, mendatangi wanitanya yang jerih di pembaringan menanti separuh usianya.
"Menikahlah denganku." pinta lelaki itu bersambut tangis rindu yang takut, wanita itu tak tega, menjadi kebahagiaan sesaat sebelum kesedihan yang panjang datang, tapi ia terlanjur mencintai lelaki itu.
Dalam kehidupan baru keduanya, lelaki lembut itu amat mengasihi isterinya, tak ada sedikitpun kesedihan dalam raut wajah keduanya, mereka bahagia.
Hingga...
Nafasnya berat, ia bahkan bisa menghitungnya, di depannya, sang suami yang setia menemani, memberikannya senyum terbaik, tak ada kata, hanya terdengar hela nafas wanita itu, dan kemudian ruh itu pergi...
...
Akhir potongan flm itu, sang lelaki menangis sambil memeluk erat jasad isterinya.
"Jika anda lihat lelaki seperti ini, anda bahkan akan menjadikan harta, pangkat, rumah, mobil dan lainnya menjadi sangat murahan harganya." _ Mario Teguh, Golden Ways_
MaasyaAllaah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar