Kamis, 24 Oktober 2013
The power of Nulis :D
Di dunia ini, akulah mungkin yang paling narsis.
Tiap-tiap deret kata yang ada pada blog ini, seorang setia membacanya, bahkan hingga berulang-ulang: aku.
Tulisan adalah media penting bagi kebodohanku, ia pengikat ilmu, begitu kata seorang 'aalim. Bagiku, ia bukan hanya pengikat ilmu, ia juga pengikat hikmah yang baik sekaligus jahat.
Ia baik saat aku merasa baik, ia mampu menyimpul ujung-ujung bibirku menjadi seulas senyum amat manis, membuatku ge-er tingkat tinggi : tulisannya bagus! -huuuuuu :p. Dan tentu saja ia membuatku sadar akan milyar-milyar hikmah yang tercecer, memotivasiku untuk tak malas menjitak-jitak huruf pada keyboard yang saat ini masih bukan milikku sendiri. Ia baik, sebaik perasaanku saat membacanya, aku mau terus belajar.
Sering kali, kejahatannya melampaui kebaikannya, ia jahat karena pada beberapa baris katanya ada selapis tajam yang mengiris rasaku, membuat mataku kaca. Kadang ia berubah, menjelma menjadi sosok algojo yang memukul uluhatiku keras sekali, hingga sesak, hingga roboh keangkuhanku, aku harus belajar!. Ya, ia seringkali jahat seiring burukku yang sering.
Teruslah menulis, bukan untuk orang lain tapi untukmu sendiri.
Karena ego kita terlalu kuat untuk menangkis segala nasehat, maka kalahkan ia dengan lembut hatimu yang kau tulis lebih dulu.
Berceritalah tentang kebaikan dan kemudian berbagilah, karena kita berharap menjadi 'jalan' kebaikanNya.
Dan terkadang, kau harus menahan karya kemarahan dan umpatanmu, tulislah jika itu membuatmu lega dan jangan sekalipun kau bagi, karena kita tak sama sekali ingin, menjadi 'jalan' keburukan bagi orang lain.
Kelak, mungkin kau akan sepertiku, menjadi bagian dari orang-orang narsis yang 'tergila-gila' pada tulisanmu sendiri, bukan karena bagus, puitis, ataupun nyastra.
Karena tulisan kita sendirilah yang akan menghapus kelalaian.
Hidup ini terlalu singkat untuk memikirkan hal-hal kecil, kata David J. Schwartz, tapi menurutku, menuliskan hal-hal kecil yang terbaik dalam hidupmu akan membantumu menemukan syukur yang sempat lenyap.
Hmm...Dengan senang hati kunanti setiap koreksi ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar