Menggayut rindu, tapi aku malu...
Pada ia yang menyenangkan sekaligus menyebalkan.
Pada ia yang kutitipkan namaku dalam do'a.
Kenapa kau memilih butir air yang sekilas adalah air mata?
Dalam setiap ucapanmu, ada selaksa tajam yang sering mengirisku,
maka kau seharusnya air yang mengkristal dalam gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar