Pages

Minggu, 20 November 2011

Ikhlas itu Menyejarah

Cerita seorang guru, aktifis kampus UPI yang juga personil Generasi Robbani, mengingatkanku tentang seorang inspirator enam tahun lalu…
Guru PPL itu tak hanya mengajar, ia membina kami anak-anak DKM Al-Mujtahid SMA 22 Bandung yang saat itu sedang kehilangan ‘induk’ karena alumninya tengah sibuk dengan aktifitas kampusnya masing-masing. Beliau (guru PPL) itu setia mendampingi kami dalam aktifitas kaderisasi, LDKI, MaBIT, bahkan event isra’ mi’raj.
BOURAQ, nama acara isra’ mi’raj itu rencananya akan dimeriahkan Edcoustic dan G-Rabb, kendala transportasi membuat kami tak bisa menjemput G-Rabb, sambil bercanda mereka berkata “Bisanya juga ngangkot, gapapa ko” Subhanallah…dan buah dari keikhlasan itu, teman-teman kami mulai tertarik dengan aktifitas keislaman di sekolah. Alhamdulillah…
MaBIT itu mebuat kami merasa tak enak hati, gurur PPL itu rencananya akan menjadi pemateri. Beliau datang bersama seorang temannya, hari masih sore, kebiasaan ngaret membuat mereka harus rela menunggu peserta MaBIT. Menjelang maghrib beliau berbisik “boleh saya makan dulu?” mereka berdua kemudian  makan, tentu dengan uang mereka sendiri karena anggaran kami saat itu nyaris ‘nol’. Acara berlangsung khidmat sampai subuh. Beliau kemudian pamit, saat amplop berisi lembar-lembar tak seberapa  itu diserahkan, beliau tak mau menerimanya, namun kami tetap memaksa hingga akhirnya beliau menyerah “ Baik, saya terima ini, tapi sekarang juga saya serahkan uang ini untuk DKM”. Allahuakbar…
Semoga Allah selalu membuat kita berada dekat orang-orang yang ikhlas, agar dapat kemudian kita teladani keikhlasan itu…
Pondok, 12-10-11

Tidak ada komentar: