"Nak," kata ayah lembut.
"Menjadi wanita adalah hal hebat, segala jenis pekerjaan milik laki-laki akan sanggup dilakukan wanita, bahkan dengan lebihbaik.
Allah telah memuliakan wanita, dan tugas kepemimpinan adalah tugas para lelaki,
kau tahu kenapa?
karena pemimpin seharusnya adalah khadimah / pelayan bagi yang dipimpinnya.
Maka masihkah kau iri dengan tugas berat itu padahal Allah telah memuliakanmu dengan menjadikanmu 'yang (wajib) dilayani'?
Tak sedikitpun keraguan jika wanita pun bisa menjadi 'pelayan' yang baik, tapi ayah tahu kau tak akan pernah tega mendominasi segala.
Kau amat cerdas, kau memahami dengan sangat baik tugas utamamu :
menjadi madrasah pertama bagi generasi-generasi pengganti,
menjadi ibu yang rela bersusah payah mengandung, melahirkan bahkan menyusui putera-puterimu bertahun lamanya.
Itulah tugas mulia yang kami para laki-laki, tak akan pernah bisa mengantikannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar